Keajaiban Kecil (2)

: Faith Athallah Ar-Razi

Disisa riuh
Kala kaki langit belum pun menjejak
Bersama hentak nafas
Yang mengantarmu memecah sunyi

Jadilah ada. seperti kata. seperti udara.
Untai sejuta harap
Yang terangkai serupa air mata

Jadilah doa. seperti cinta. seperti cahaya.
Seindah nama. Semanja rindu
Menangis semacam jerit
Tertawa seumpama purnama

Jadilah penyejuk
Serupa embun yang mengusir lelah.

Keajaiban Kecil

Menyeberangi waktu
Sejak pucuk rindu itu
Tertaut pada sebuah janji suci
Tuk menjadi satu hati

Melintas masa
Ketika cinta telah berbunga
Mengukir indah waktu yang berlalu
Arung bahtera menuju samudera

Meniti detik
Saat kehidupan itu ditiupkan
Menjadi sebuah keajaiban kecil
Menjelma sosok mungil

—oo—

Sayang…
Bila engkau hadir nanti
Biarkan kuperdengarkan
Kalimat suci
Saat pertama kali
Dunia menyapamu dengan senyuman

Namun kini,
Biarkan doa-doa yang kupintal
Serta kasih
Yang kubahasakan lewat sentuhan
Menjadi pertanda
Betapa hadirmu kurindukan.

Gerimis

disisa mata
bagiku lebih seperti belati
yang kan membelah rembulan sama panjang
lelah menghitung jejak gerimis
ketika nyanyian hujan tak kunjung datang

terpaku diantara dua warna
yang menjejak pada gelap
gamang pada nafasnafas yang tersengal
masihkah dapat kunikmati
hingga tetabuh mengantar jiwa
dan mengiring berkas kehangatan
yang dirindu pucukpucuk menggigil?