Pluralisme dan Defensive Apologetic a la “My Name Is Khan”

Apakah anda termasuk penggemar film? Kalau ya, berarti anda juga tidak melewatkan kehebohan yang ditimbulkan saat film Bollywood yang satu ini dirilis. Yup, My Name Is Khan. Terlepas dari pro dan kontranya di India, film ini laris manis bak Blackberry (biasanya pake istilah kacang goreng, tapi kayaknya dah kalah laris sama BB) di negeri barat. Kesuksesan ini tentusaja merupakan sebuah hasil dari kolaborasi apik pemain utamanya, serta kepiawaian sang sutradara dalam meramu cerita. Shah Rukh Khan (Rizwan Khan) dan Kajol Devgan (Mandiira), begitu apik berperan dibawah arahan Kahar Johan.

Di Inggris, film yang berkisah tentang perjalanan hidup Rizwan Khan (seorang muslim penderita Sindrom Asperger) dalam menebus kembali cinta Mandiira (seorang wanita Hindu) ini berhasil masuk Box Office. Sebuah prestasi luar biasa bagi sebuah “film asing”. Di Amerika, film ini di klaim sebagai film paling laris yang dibintangi oleh Shah Rukh. Apalagi, setting latar film ini memang di Amerika, tepatnya di San Fransisco.

Setiap orang boleh saja mengatakan bahwa film ini adalah film yang inspiratif, mengharukan, dan penuh pesan moral. Namun, dibalik itu semua, film ini juga membawa nilai-nilai universal yang berbahaya bagi akidah umat Islam. Di dalamnya sarat akan hal-hal yang bertentangan dengan syariat. Saya coba sampaikan apa yang saya mampu dalam tulisan ini.

Pluralisme

Salah satu nilai berbahaya yang diusung dalam film ini adalah nilai Pluralisme. Nilai yang menganggap semua agama sama benar ini setidaknya digambarkan dalam tiga scene. Pertama, pada saat ibunda dari Rizwan Khan yaitu Razia menerangkan tentang hakikat orang baik dan orang jahat. Dalam scene tersebut, Razia memberikan contoh tentang dua orang, yang satu membawa tongkat (yang kemudian disebut orang jahat) dan orang lain yang membawa permen lollipop (yang kemudian dianggap sebagai orang baik). Razia mengatakan, bahwa orang baik dan orang jahat tidak dilihat dari agama apa yang ia pegang, tapi dilihat dari hal apa yang dia lakukan, hal baik atau hal yang buruk, dan hal ini lah yang membedakan orang yang satu dengan orang yang lain, tidak lebih. Dari sisi “humanisme” maka pernyataan ini tidak bermasalah, namun jika dikaitkan dengan akidah, tentu hal ini berbahaya, karena menyamakan satu agama dengan agama yang lain, yang jelas-jelas berbeda. Kedua, pernikahan Rizwan Khan dengan Mandiira yang notabene adalah seorang wanita Hindu. Pada saat sang adik, Zakir menentang pernikahan itu, Rizwan mengatakan bahwa perbedaan seseorang hanyalah baik dan buruk (sebagaimana yang dikatakan oleh ibunya), bukan muslim ataupun hindu. Dan, pernikahan itupun (dalam ceritanya) tetap dilangsungkan. Ketiga, adalah pada saat Khan singgah di wilayah bagian Georgia, pada saat perjalanannya untuk menemui presiden Amerika. Disana, Khan bertemu dengan Mama Jenny dan Joel, dan kemudian Khan bergabung dengan mereka merayakan hari bagi para pahlawan perang, di dalam Gereja, Khan turut hanyut dalam prosesi tersebut, bahkan ikut bernyanyi bersama. Bukankah hal seperti ini haram dilakukan?

Di dalam Islam, memandang semua agama sama benar, sehingga kebenaran sebuah agama menjadi relatif, bertentangan dengan berbagai dalil, baik dalam al Qur’an maupun sunnah Rasul. Beberapa dalil al Qur’an yang menyatakan tentang keharaman isme ini adalah Surah Ali Imran ayat 19 dan ayat 85. Sedangkan hadits yang bertentangan dengan paham ini adalah sabda rasulullah: ”Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tidak ada seorangpun baik Yahudi maupun Nasrani yang mendengar tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa, kecuali ia akan menjadi penghuni Neraka.” (HR Muslim).

Defensive Apologetic

Bercerita tentang keadaan muslim Amerika pasca peristiwa 11 September, film ini seolah ingin memberikan sebuah pernyataan tegas bahwa Islam bukanlah sebuah agama teror. Misi ini juga yang dibawa oleh Rizwan, ketika ingin menemui presiden, ia ingin mengatakan, “my name is Khan, and i’m not a terrorist”. Sebuah kalimat yang sangat sejuk, dan menjadi pelipur lara akibat stigma teroris yang terlanjur melekat dengan Islam. Namun, saya melihat bahwa misi film ini telah “gagal”. Pembelaan yang diberikan malah cenderung menyudutkan Islam, atau dalam bahasa kerennya adalah defensive apologetic. Hal ini cukup ditegaskan melalui sebuah scene, dimana saat itu Rizwan Khan bertemu dengan Dr. Rehman.

Dalam adegan tersebut, diceritakan bahwa Dr. Rehman sedang berdiskusi dengan murid-muridnya tentang keadaan saudara-saudara muslim di belahan dunia lain. Tentang pembantaian muslim Palestina oleh tentara Israel, juga tentang orang-orang Hindu yang membantai muslim di India. Pada saat Dr. Rehman menggelorakan semangat juang murid-muridnya dan menantang mereka untuk berkorban demi saudara-saudaranya di negeri lain, Khan menyela dan mengatakan bahwa Dr. Rehman telah berbohong. Pada saat ditanya tentang letak kebohongan dan apakah salah apa yang telah dilakukan oleh Nabi Ismail pada saat peristiwa kurban, Khan berkata bahwa hakikat dari peristiwa kurban adalah cinta kasih. Lagi-lagi, hal ini dia dapatkan dari sang ibu, yang memang menjadi orang yang paling berpengaruh dalam hidup Khan. Dalam kamus Khan, tidak ada kekerasan yang diajarkan oleh Islam, sehingga kita tidak harus mengadakan perlawanan karena itu tidak sesuai dengan semangat cinta kasih yang dibawa oleh Islam. dan yang lebih mengejutkan, Khan melaporkan Dr. Rehman kepada FBI dan mengatakan bahwa beliau adalah seorang teroris.

Membela diri, dengan menolak sesuatu yang memang kita harus lakukan. Inilah inti dari defensive apologetic. My Name Is Khan berusaha mengatakan bahwa Islam agama damai, tapi dengan “tidak mengakui” jihad sebagai sebuah tuntunan syariat. Artinya, film ini telah mengkebiri Islam dan mengamputasi syariat agar sesuai dengan apa yang orang lain inginkan. Terorisme jelas bertentangan dengan Islam, namun tidak mengakui jihad (yang berarti perang) sebagai salah satu bagian dari Syariat Islam adalah sebuah kemungkaran.

Dari sisi film, saya mengakui bahwa film ini adalah sebuah film yang bagus, sayang untuk dilewatkan, apalagi film ini “keluar” dari frame film India, dengan tidak adanya adegan tentang pemain yang menari dan menyanyi. Namun dari sisi nilai yang dapat diambil, maka saya berpesan lebih baik anda mempertebal pemahaman anda tentang Islam, sebelum menontonnya. Jangan sampai anda mengatakan bahwa film ini bagus dan menganggap benar apa yang diceritakan. Wallahu a’lamu.

16 Komentar

  1. walah…gaswat bener yaa..saya belum lihat pilemnya..but dilihat dr cerita di atas benar2 pilem ini tidak layak tonton..hmm, antum baik sekali menceritakan sisi demi sisi mana yg harus dikritisi..lanjut gan..!!

    • Sebenarnya, bundafaith bukan termasuk orang yang harus “diproteksi” dari film ini. karena saya yakin, pemahamannya sudah lebih dari cukup untuk dapat memilah mana yang baik dan mana yang buruk. tapi, sebagaimana aku sampaikan di akhir tulisan, film ini (mengambil istilahnya bang Rhoma ma bang Dedy Mizwar) layak menjadi tontonan tapi tidak layak menjadi tuntunan. silahkan saja filmnya bagus kok. kalau mau yang lebih netral, film 3 idiots bagus juga untuk mengisi waktu. film india juga, tapi menurutku lebih menggugah dan mengharukan.

  2. Yups… betul bro…..
    (Habis ngopi film ini dr PC lounge)
    Dari Awal film sudah terlihat ide2 plulralismenya, ketika ibu khan mengatakan bahwasannya muslim dan orang hindu sama aja.

    Pluralisme semakin kental terlihat saat Khan ikut bernyanyi di dalam gereja di daerah Georgia….

    — sebenarnya ane bukan maniak film/ musik bro…

    • kita tidak tahu, apa niat awal dari pembuatan film ini, namun saya melihat film ini telah gagal mengangkat citra Islam.

  3. Film bagus.. saya juga seorang moslem….disini saya hanya coba sedikit menjelaskan dari komentar2 saudara2ku sebelum2nya…coba kalian tonton dan pahami ‘message’ yg dibawa film ini……sangat baik menurut saya, tidak ada PENYAMAAN SETIAP AGAMA disini TAPI film ini menyatakan setiap agama harus saling menghormati dan semua agama mengajarkam kebenaran……itu pasti!!! dan tdk ada yg salah dengan agamanya TAPI kita sebagai manusia nya yg terkadang salah memahami agama yg kita anut dan itu seperti menjadikan ‘gara2 nila setitik rusak susu sebelanga’
    Semua agama baik, silahkan putuskan jalan mana yg anda anggap paling baik dan tidak ada pemaksaan utk itu….
    Pesan saya jangan terlalu kuno dan kolot memahami ajaran agama, belajar pada orang yg lebih paham, referensi yg lebih luas……tanya pada hati kecilmu…
    ISLAM itu berasal dari kata islah dan itu damai…ISLAM itu agama yg membawa perdamaian…….
    UMAT ISLAM itu bak lebah….dia tidak akan merusak ranting yg dihinggapinya, dia menghasilkan madu yg membawa manfaat banyak bagi semuanya..TAPI jgn coba ganggu dia….halangan sebesar apapun akan dilawannya….dont u??

    • Terima kasih banyak kepada mas Edwin yang sudah bersedia untuk berkunjung dan telah memberikan masukan terhadap tulisan yang saya posting. Menurut saya (yang bodoh ini), komentar saudara yang mengatakan semua agama baik sudah mengandung unsur pluralis. Menyamakan semua agama. padahal dalam islam (karena anda mengaku seorang muslim), agama yang baik (dan benar) itu ya hanya islam. Anda sangat berhak mengatakan bahwa apa yang saya pahami ini kolot dan kuno, karena anda tentunya telah membaca (dan memahami) lebih banyak referensi daripada saya, tapi saya hanya menyampaikan beberapa hal yang saya pahami dalam keterangan-keterangan baik di dalam Al Qur’an maupun Hadits.
      Tidak semua Umat Islam (saat ini) menjadi lebah, karena masih banyak yang menjadi semut, bahkan laba-laba. Tentusaja, yang salah bukanlah Islam(nya), melainkan pemahaman masing-masing orang terhadap ajaran islam itu sendiri.
      Sekali lagi, makasih banyak dah mampir dan memberikan masukan.
      Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik buat mas Edwin. (HK)

      • Asslkm wr wb…saudara muslimku..maaf sebelumnya siapakah nama anda saudaraku? saya hanya tau anda menggunkan nick name “perdjoeangankoe”….disini yg kita bahas adalah pesan moral dr sebuah film Karan Johar yg berjudul “My Name is Khan”……coba anda pahami benar apa isi film tersebut…jgn cepat berkomentar sebelum paham benar makna ataupun pesan moral film ini. Di fim tersebut menceritakan kondisi umat Islam jaman sekarang di mata dunia..tolong dipahami benar maksudnya. Kita jangan menutup mata, telinga dan rasa kita…Islam lagi dilihat dunia sebagai Agama yang mengajarkan kekerasan, karena apa?? karena kita sempit sekali memahami arti “JIHAD”..itu pointnya!!! sehingga kita lupa dengan pondasi2 ajaran Islam sebenarnya. Kita lupa kita hidup di dunia sebagai umat manusia yang beragam suku bangsa agama dan perbedaan lainnya….hubungan dengan Allah kita berusaha menjaganya TAPI hubungan sesama manusia (ingat bukan hanya sesama muslim) kita sering lupa perlukah itu…..
        Saya mengatakan semua agama BAIK dan mengajarkan KEBENARAN …..Hal agama itu BENAR atau TIDAK, anda sebagai manusia tidak bisa memaksakan hal itu pada orang lain, ingat!!! saya mengatakan TIDAK BISA ANDA PAKSAKAN!!….Saya menyatakan Islam itu agama yang benar bagi diri saya dan seluruh umat manusia TAPI saya hanya bisa mengatakan itu pada siapa saja yang ikhlas dan atau akan ikhlas ISLAM sebagai agamanya dan TAK AKAN pernah bisa memaksakan itu, begitu juga hak pemeluk agama lain terhadap saya..itu baru namanya toleransi umat beragama…..
        pernah anda berpikir dan renungkan..anda seorang pemeluk agama lain yang sangat yakin, taat dengan agama anda dan saya sebagai teman anda seorang muslim….saya ceramahi anda tiap ketemu, saya doktrin anda, saya paksa anda agar mau mau menerima Islam sebagai agama anda atau kalau tidak saya nyatakan darah anda halal bagi saya???MAU ANDA???!! silahkan jawab…..
        Kenapa saya katakan jangan kolot dan kuno memahami Agama itu, sbenarnya kita lupa dan terkadang bodoh utk memahami kita ini seorang manusia…..manusia diberikan akal pikiran dan rasa untuk menjalani hidup….wajar bila perbedaan itu akan ada diantara kita sesama manusia …tidak hanya dalam beragama….dalam hal apapun kita pasti memilki perbedaan, dan anda disini mau menghilangkan kata PLURALISME……mungkin???? silahkan jawab….

        WasSalm…Edwin

  4. Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu…
    Berterima kasih lagi, karena mas Edwin masih mau mampir ke tempat aku. Oh iya, nama aku Harun, sebenarnya di about blog ini juga ada kok. But, gak masalah, salam kenal dari saya.
    Menjawab beberapa pertanyaan (atau tuduhan? he..he..) dari anda, maka ada baiknya anda membaca kembali tulisan saya. Saya menulis bahwa dari sisi film, karya ini sangat baik. Hanya memang, dari sisi pesan moral, saya rasa ada yang mesti diluruskan. Saya tidak sekali menonton film ini, meskipun tidak membuat pandangan saya berubah. Nah, untuk beberapa hal, menurut aku (yang masih bodoh ini) begini penjelasannya:
    Dalam film tersebut, pesan yang hendak disampaikan adalah bahwa Jihad dalam artian “berperang” adalah tidak ada dalam islam (sekali lagi, tidak ada). Dan orang yang memahami bahwa Jihad adalah perang, anda pandang sebagai orang yang kuno dan kolot, karena mungkin ada berfikir bahwa “definisi” bisa berubah sesuai dengan waktu. Padahal, Jihad adalah definisi khas hukum syara, yang mempunyai pengertian syara’, berperang dijalan Allah. Apakah hukum Jihad yang sesuai dengan pengertian tersebut berlaku saat ini, pembahasannya panjang. Dan ini tidak akan berubah sampai kapanpun, sebagaimana definisi Shalat. Saya tidak mendukung upaya “atas nama” Jihad, kemudian sebagian orang membunuh orang lain, apalagi orang tersebut tidak bersalah. Saya mempunyai pemahaman, hal itu haram dilakukan. Karena sekali lagi, Jihad punya pengertian dan tata cara yang khusus. Sehingga, tidak bisa juga kita kita “memutarbalikkan” definisi Jihad menjadi perang melawan kebodohan, kemiskinan, dll. Jika anda melakukan itu, maka anda membuat pengertian sendiri terhadap hukum.
    Tentang Perbedaan, maka coba anda pisahkan antara pluralitas dan pluralisme. Islam, mengakui pluralitas, tapi tidak dengan pluralisme. Pluralitas adalah mengakui perbedaan. Jelas, karena seperti yang anda katakan, bahwa setiap orang pasti punya perbedaan. Dan Islam sudah mengakui pluralitas itu sejak awal, karena Islam diturunkan untuk seluruh manusia, dari yang berkulit hitam sampai berkulit merah. Sedangkah pluralisme adalah faham, yang memandang bahwa semua agama itu benar. Ini yang salah. Kebenaran itu harus ada standardnya dong, sehingga kita bisa mengatakan ini benar dan ini salah. Siapa yang bisa bikin standard? Manusia? pasti bakal kacau, karena pasti hasilnya relatif. Lalu siapa? jawabannya ya pasti Tuhan. Masalahnya, Tuhan yang mana? Dewa, Yesus, Budha, atau Allah SWT. Mungkin saatnya anda yang berfikir…
    Kalau jawaban saya, ya Allah SWT. Logis. Konsekuensinya, Allah memerintahkan apa ya kita jalankan. Allah mempunyai ketentuan apa, ya kita taati. Jika Allah mengatakan “hanya Islam yang di Ridhoi” ya kita yakin bahwa agama yang lain salah. Hanya Islam yang benar. Namun, Islam juga mengajarkan, “lakum diinukum waliyadiin”, serta “laa ikraha fii diin”, jadi kalau kita mendoktrin, memaksa orang lain masuk Islam, itu langkah yang salah, sangat salah. Kedua penggalan ayat ini juga jelas menggambarkan betapa besarnya toleransi Islam terhadap agama lain.
    Kebodohan umat Islam terhadap agamanya, karena memang mereka jauh dari Islam itu sendiri. Beruntung, masih ada orang-orang seperti Mas Edwin yang dengan Ikhlas mengingatkan orang lain, memberikan pencerahan, agar pemahaman Islamnya kembali lurus. Hanya saja, jika pendapat anda memang kurang tepat, tidak ada salahnya kan mengambil pendapat orang lain?
    Saya yang dhoif mengucapkan terima kasih kepada saudaraku yang telah memberikan masukan. Saya yakin pendapat saya ini yang kuat, namun bukan berarti tidak mengandung kesalahan. Sehingga, masukan dari saudara-saudara seperti Mas Edwin ini sangat saya perlukan. Mari kita terus meningkatkan kualitas diri, agar tidak salah mengambil langkah dalam hidup ini. Semoga Allah mempermudah langkah kita. Sekali lagi Terima Kasih banyak ya mas. Mohon Maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
    Wassalam, Harun.

  5. AsSlkm wr wb…
    Alhamdulillah Sdr ku Harun…anda masih bisa berpikir jernih dan tidak hanya mengandalkan emosi untuk menanggapi komentar dari saya……saya hargai itu…walaupun disini kita masih berbeda pendapat dalam hal2 tertentu…dan itu kita sama2 hargai dan pahami….
    Kita balik lagi ya ke inti permasalahan…yaitu film yang berjudul “My Name is Khan”…begini2 Saudaraku…yang saya pahami dari pesan yang ingin disampaikan film itu adalah…Islam itu bukan agama yang mengajarkan kekerasan (itu point utamanya)…kenapa saya bilang pesan film ini seperti itu….
    coba lihat…disitu ada dialog dalam sebuah masjid/semacam islamic center begitu…”…dalam adegan tersebut, diceritakan bahwa Dr. Rehman sedang berdiskusi dengan murid-muridnya tentang keadaan saudara-saudara muslim di belahan dunia lain…dst” yg dimana memang benar ada kejadian seperti itu didunia Islam sekarang dan disitulah kental sekali pemahaman jihad harus dengan perang…..Ok, jika perang jihad itu dilaksanakan dimana memang harus ditegakkan…dimana itu??? anda tentu juga pasti paham…yaitu dimana adanya perlawanan atau penindasan atau penghancuran TERHADAP AGAMA ALLAH SWT yaitu ISLAM….DAN kita sebagai umat Islam memang benar2 dengan atas nama dan hanya karena ALLAH SWT kita berjuang tegakkan ISLAM……
    Dan itu ada aturannya ada tata caranya……anda pasti paham juga!!
    Namun sekarang Sdr.Harun..coba anda lihat yg terjadi akibat kedangkalan kita memahami arti jihad….itu terjadi tragedi WTC 9/11 (wlopun msh konspirasi itu dilakukan atas nama jihad dan dinamakan aksi terorisme oleh pihak Barat…krn banyak versi atas kejadian ini), kejadian bom natal thn 2000, Bom Bali 1 & 2, Bom Marriot dsb….apa itu semua….memberi shock terapy buat dunia barat khususnya AS dan sekutu2nya….(tidak sama sekali menurut saya…) malahan merusak citra Islam di mata dunia…coba anda lihat siapa yg jd korban….LEBIH BANYAK ORANG TDK BERSALAH!!! mereka tidak sadar atau memang terlalu bodoh siapa dibelakang mereka…mendanai mereka…..hanya dengan doktrin masuk surga, ditemani belasan bidadari cantik….mereka rela jd “pengantin” suicide bomber…..
    Maaf ini tetap pd inti pesan filmnya tp sy bercerita sdkit soal jihad yg terjadi skrng…..klo bner mau berjihad..pergi berangkat kesana…ke daerah konflik..dimana terjadinya pembantaian terhadap AGAMA ISLAM……bukan didareh yg tidak ada maslahnya…mlahan mereka jdkan masalah baru buat kita….
    Sdr.ku Harun…itu yg harus kita luruskan sebagai orang Islam yg masih bisa berpikir jernih…krn banyak saudara2 Islam yg lain yg msh bodoh sehingga gampang sekali dipengaruhi utk “berjihad” dgn artian yg salah…….oleh orang2 yg tidak kita tahu siapa mereka…apa tujuannya…(wlopun saya tahu…mereka hanya mau merusak Islam yaitu dgn masuk kedunia Islam..cr hal yg bisa dijadikan celah dan alibi pembenaran misi mereka apa itu…YAITU JIHAD)
    Ok sdr.Harun disitu sy sama sekali tidak memutar balikkan arti perang Jihad asalkan benar caranya dan hanya Karena Allah swt…
    Masalah jihad dijalan lain..memang benar ada….bukan hanya perang kita berjihad…lihat keadaan sekrang..kita umat Islam sibuk masalah agama tp tidak sempurna memahaminya..sehingga diekonomi….pendidikan kita ketinggalan…sehingga apa??umat Islam kita menjadi bodoh dan miskin…dan gampang dihasut dipengaruhi…dgn alibi JIHAD…semua urusan dunia kita lupakan demi kehidupan akhirat saja..padahal itu salah….yg bner menurut saya kejar kehidupan akhirat yg utama dan kehidupan di dunia ini kita juga perjuangkan…..
    “..ada cerita jaman Rasulullah dulu…seorang pemuda gagah dan sehat yg tidak ikut perang jihad bersama Rasulullah..dan para sahabat mencemooh dan merendahkan dia..tapi apa, Rasulullah sama sekali tidak memaksanya…lalu ditanya oleh para sahabat kepada Rasulullah…Rasulullah menjawab dan menjelaskan,…pemuda itu tidak ikut berperang karena 1 alasan yg benar…yaitu dia ingin bekerja dan berusaha menghidupi keluarganya..krn hanya dia yg jd tulang punggung keluarga…dan Rasulullah berkata…dia juga telah BERJIHAD” sekali lg para saudaraku..jgn terllau dangkal memahami arti jihad hanya dengan berperang angkat senjata…Ok??
    kembali ke pesan film “My Name is Khan”….lihat di situ seorang muslim “Rizhwan Khan”…dengan sabar mengatakan dia seorang muslim dan bukan teroris..ketika di motel ketika bertemu orang India juga….apayg dilakukan nya selanjutnaya….dia rela membantu seorang Ibu dan anaknya yg berkulit hitam dan bergama lain Kristen disni disebutkan…tdk ada dasar lain idsini dikatakan bahwa seorang muslim itu tdk ada masalah dgn agama lain..dan cinta kemanusiaan….dia menyanyi di gereja…tdk masalah…krn dia disitu bukan beribadah..dia hanya sharing soal anaknya yg meninggal krn alasan tertentu(anaknya dibenci krn Bapaknya Islam dan dianggap teroris)…dan menyanyi di gereja…tidak masalah krn itu bukan nyanyian ibadah dalm agama kristen hanya nyanyian biasa dan bumbu fiilm(selama anda tdk mengganggap menyanyi haram..)…
    Di film itu ingin mengatakan umat Islam cinta kemanusiaan, tdk ada yg menjelek2an Islam..malahan di film tersebut bagaimana seorang muslim seharusnya…menjalani hidup sekarang…berambisi keras, dalam hal sholat saja di tampilkan disitu…bhwa seorang muslim dalam urusan hubungan dengan Tuhannya..tdk ada yg bisa melarang dan mempengaruhinya….di penjara dia tetap sholat…di pemberhentian bus dia ttp sholat di luar tanah lapang…dia tdk peduli dgn pendapat orang lain dan dia tdk takut….
    Mari saudaraku….kita tegakkan agama Islam ini dengan benar…!!!!\
    WsSlkm….

    • Wa’alaikum salam.
      Sebelumnya saya memohon maaf, karena komentar Mas Edwin yang awal saya unapprove. Saya melihat ada kesamaan dengan komentar yang terakhir.
      Kembali, ada beberapa hal yang saya setuju dengan mas Edwin, namun ada beberapa hal lain yang saya belum bisa sependapat. Coba saya runut dari yang paling bawah. Lagi-lagi saya setuju dengan mas dalam hal ini, muslim harus menjadi muslim yang seharusnya. Ibadah harus tetap berjalan, dimanapun itu. Berambisi keras, pantang menyerah, dll. Yah pokoknya untuk yang satu ini aku gak akan memperpanjang.
      Islam menjunjung tinggi kemanusiaan. Betul, betul sekali. Namun contoh anda mengambil bagian “nyanyian gereja” ini menjadi masalah. Saya bukan orang yang mengharamkan nyanyian secara keseluruhan, namun menyanyi (dalam film itu) dan mengikuti ritual, saya anggap bermasalah, karena bisa masuk dalam menyerupai suatu kaum, yang konsekuensinya kita akan termasuk (menjadi) kaum tersebut. Lebih berbahaya lagi dengan anda menyebutkan ini hanya bumbu film, padahal film ini dilihat dan bisa menjadi pemahaman. Lagi-lagi, pemahaman tentang semua agama (karena tempatnya adalah gereja, dan semua orang tahu gereja itu apa) itu sama. Scene lain yang sama bermasalahnya juga adalah, Khan menikahi Mandiira yang jelas Hindu. Ok, ada perdebatan tentang menikahi ahli kitab di jaman sekarang, tapi apakah ada yang berdebat bahwa Hindu adalah ahli kitab? maaf, saya belum pernah mendengar. Dan jika umat hindu bukan ahli kitab, apa hukum menikah dengannya? Spirit kemanusiaannya saya acungi jempol, namun caranya, saya anggap kurang tepat, bahkan salah.
      Tentang Jihad, tetap yang saya fahami, jihad adalah perang melawan musuh (di Jalan Allah). Sekali lagi, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Sedangkan aktivitas lain, cukuplah disebut dengan amar ma’ruf. betul ada beberapa hadits yang menyatakan tentang beberapa kejadian yang (pahalanya) “menyamai” jihad, namun tidak menghapus makna jihad sebagai perang sebagai satu-satunya makna syar’i. Dan tentu Mas Edwin lebih faham, bahwa syariat yang mengatur tentang jihad bi makna perang itu turun pada tahun 9 H, jadi keterangan-keterangan yang turun sebelumnya tentang jihad, tidak bisa dikontradiksikan, dan makna yang diambil sebagai definisi syar’i adalah yang terakhir.
      Saya tidak setuju dengan jihad yang disalah artikan, sebagaimana dipaparkan mas Edwin, namun saya juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya, karena bisa jadi mereka hanya menjadi alat. Mereka orang-orang ikhlas, yang kemudian dimanfaatkan.
      Terakhir, pernyataan tentang “Islam tidak mengajarkan kekerasan”. Saya rasa ada yang kurang pas. Begini maksudnya. Islam mensyariatkan Jihad kan? Dari paparan Mas, aku yakin mas setuju. Nah jihad itu kan perang, artinya (ada unsur) kekerasan. Berarti, Islam mengajarkan kekerasan dong. Ada juga kan perintah untuk keras/ tegas (meskipun tidak identik dengan kekerasan) kepada kaum kafir. Artinya, mengutip pernyataan mas, kita harus melawan jika kita ditindas. Berarti diajarkan kan? hanya saja ini juga menuntut syarat dan ketentuan. Benar Islam agama damai, namun juga bukan berarti tidak bisa keras dan melawan. Bentuk kekerasan yang dibolehkanpun ada syariatnya, sehingga tidak bisa dikatakan Islam tidak mengajarkan kekerasan.
      Wallahu a’lam bishshowab.
      Jazakallahu Khoiron
      Wassalam.

      • Alhamdulillah…semakin panjang kita berdialog seperti ini semakin banyak ilmu yg saya dapatkan..dan mudah2an begitu juga dengan saudaraku disana…….Ok2….
        1. Seorang muslim menikahi seorang non muslim >> saya tidak setuju
        2. Khan bernyayi di gereja >> menurut saya itu sekali lagi…..saat itu dia bercerita tentang kesedihan anaknya yang meninggal karena keadaan yg berubah drastis terhadap orang Islam khususnya di AS setelah tragedi WTC 9/11 dan kemudian seorang anak berkulit hitam yg ditinggal mati saudara laki2nya akibat perang di Irak..dan untuk membangkitkan semangat Khan, anak itu bernyayi…dan nyayian biasa dan untuk membangkitkan semangat coba dengarkan arti lagu itu “…kita yakin bisa mengatasinya….dst dst….” tidak ada nyanyian untuk memuja Tuhan dalam Agam Kristen sama sekali…(maksud saya nyanyian rohani puji2an Tuhan mereka)…ya tidak ada masalah menurut saya krn kejadiannya bukan seperti ini….”Khan datang ke gereja…membawa injil..ikut bernyanyi puja-puji Yesus dst” menurut saya anda disini mengartikan scene film itu terlalu jauh dan sedikit aneh maka jdlah macam2…pemahamannya
        3. Jihad artinya hanya perang dan Islam mengajarkan KEKERASAN??>> Saya tidak sepaham dengan anda…coba dipahami perbedaan makna kata KEKERASAN dan KETEGASAN…….
        4. Hal para pengantin bom bunuh diri itu “suicide bomber”>> anda bilang mereka orang yg ikhlas…. siapa bilang, mereka itu didoktrin jika melakukan suicide bombing..mereka pasti dijamin masuk surga dan ditemani bidadari2 cantik…apaan itu!!! hidup kok cuma mengharapkan nanti mati bisa masuk surga…dan bisa dikenang sebagai pahlawan jihad….dimana letak ikhlasnya itu????? dan anda pikir mereka tdk diiming2 oleh orang yg memperalat mereka(sptnya anda juga tau mereka diperalat..??) klo nanti mereka mati keluarga mereka akan dijamin hidupnya dan dipenuhi kebutuhan hidupnya oleh para pengdoktrin itu………saya cuma bisa bilang sayang sekali mereka…krn kebodohannya ya itu…krn sibuk aja belajar quran dan hadist tapi cuma tau surga neraka…pahala dosa…haram halal….tapi ilmu2 di dalam al quran sama sekali mereka buta…atau memang tidak mau tau…sehingga sibuk taunya ngejar akhirat saja….tdk peduli dgn dunianya…..baca dan pahami lg lah quran….coba cr tau tuh orang non muslim disana..berusaha menggali ilmu apa yg ada didalam quran..makanya mereka sekarang kuasai teknologi..ekonomi…pendidikan dst..ya kita umat muslim cuma taunya buat perkumpulan pengajian baca quran dr surat al fatihah s/d surat an nas supaya terdengar merdu dan dapat pahala…kasihan ya kita???dan makna dr yg di bahas dan dipahami pun sempit sekali….
        5. Terakhir komentar saya…coba buat teman2 disana, sekali lg jgn cuma baca quran agar cm tau pahala dosa..surga neraka…haram halal….dan jgn cuma baca hadist hanya cm tau gmana Rasulullah beribadah kepada Allah swt….

        WasSalam
        Edwin

  6. Alhamdulillah, terlebih saya yang banyak diberi masukan oleh masukan oleh Mas Edwin, yang berpengetahuan lebih luas. Seperti biasa, aku tanggapi dari yang terakhir.
    1. Yup, setuju. Membaca qur’an bukan hanya masalah dosa-pahala, neraka-surga, halal-haram. Al Qur’an itu lengkap, pedoman kehidupan. Yuk kita belajar (dan tentu saja berusaha untuk menerapkan) Al Qur’an yang juga mengatur bidang kenegaraan, ekonomi, perdagangan, sosial, pendidikan, keamanan, politik, sanksi, dan aspek lain dalam kehidupan. Ini juga berlaku untuk hadits, tentu saja.
    2. Kenapa saya mengatakan mereka orang yang ikhlas? begini ceritanya. Tapi sebelumnya, saya hanya berupaya memandang sesuatu yang tampak (dzohir) dan tidak menghukumi yang ghaib, karena saya bukan paranormal. Masalah apakah mereka mendapatkan jaminan harta kekayaan bagi keluarga yang ditinggalkan, saya belum dapat informasi mengenainya. Sangat menarik jika mas mau membagi infonya kepada saya, jadi wawasan saya lebih terbuka. Coba kita lihat dari sisi orang yang melakukan (apa yang menurut mas) bom bunuh diri. Mereka didoktrin untuk melakukan sebuah tindakan dengan iming-iming balasan surga. Balasan ridho Allah. Jangan melihat cara untuk mendoktrin, dan apa yang didoktrinkan, ok, saya setuju hal itu salah. Dan pasti berasal dari pemikiran yang kurang lurus. Hanya saja, sekali lagi jika kita melihat dari sisi subjek (pelaku)nya. Mereka melakukan tindakan apa yang menurut mereka benar (karena telah di doktrin) dengan mengharap keridhoan Allah. Bukankah cukup untuk mengatakan bahwa mereka adalah orang yang ikhlas, hanya saja ikhlas diatas pemikiran dan cara yang salah. Betul, ini terjadi karena ketidaktahuan mereka terhadap Islam. Tidak setuju?, saya tidak memaksa he..he… Makanya, kenapa Allah dan Rasul menyampaikan bahwa kalau mau mengerjakan sesuatu itu harus ada ilmunya. Ya, biar tidak terjadi kesalahan yang sama.
    3. Jihad = Perang. Maaf, saya tidak mengambil kesimpulan itu sendiri, jika mas tidak setuju ya jangan tidak setuju dengan saya. Silahkan tidak setuju dengan para ulama dan fuqoha yang telah membuat definisi itu. Mohon maaf mas, saya orang bodoh, gak bisa membuat sebuah pengertian hukum dan tidak berani juga untuk menyimpangkan pengertian hukum. Rasul mensunahkan kita untuk belajar gulat, memanah, berkuda. hanya untuk ketegasan? wah, saya perlu merenung lebih lama sepertinya. Islam tidak identik dengan kekerasan, betul. Islam agama damai, satu sisi betul. Islam mensyariatkan perang, itu juga betul. Jadi Islam ya tidak hanya agama damai, pada saat tertentu kita harus menggunakan kekuatan fisik untuk menyebarkan agama ini ke seluruh dunia.
    4. Tentang nyanyian, terus terang saya bukan orang yang jago bahasa inggris, jadi ya saya manut aja sama mas tentang isi lagu tersebut. Tapi, ini juga kalau tidak salah ya, mohon koreksinya jika salah, kegiatan itu rutin dilakukan. Betul, tujuannya untuk mengenang para korban perang. Hanya saja, menurut pandangan saya, sebagai sebuah bentuk ritualitas, maka perlu diperhatikan lebih jauh. Apalagi, Islam sendiri punya cara yang khas untuk hal ini. Sehingga, kenapa saya mengatakan bahwa kegiatan itu bermasalah, dan bisa termasuk dalam tasyabuh bil kuffar.
    5. Terakhir, dengan pernyataan mas ini, maka seharusnya mas mengatakan bahwa “film my name is khan itu bagus, tapi ada beberapa scene yang tidak bagus dan tidak sesuai dengan Islam” yang mana? Salah satunya ya saat Khan menikah dengan Mandiira. Itulah salah satu sebab, saya membuat tulisan ini. Dan menjadi lebih sempurna dengan masukan-masukan dari teman-teman, terlebih Mas Edwin.
    Kesimpulannya: Dua Jempol Untuk Mas Edwin.
    Wallahu a’lam.

    • AsSlkm wr wb..saudaraku Harun….
      Alhamdulilah anda masih tetap bersedia….berdialog dgn saya…maaf mungkin terkadang ada bahasa2 saya sebelumnya yang tidak berkenan…tapi InsyaAllah tidak ada terniat untuk menghina, memaksakan kehendak, atau tindakan2 yg tidak baik lainnya…semua hanya berusaha untuk saling memberi manfaat untuk kita semua…
      1. Saya ingin mengomentari sedikit, kebiasaan anda disini yg selalu suka menggunakan kata “saya bodoh”….itu namanya rendah diri sdr Harun dan itu sangat tidak baik……gunakan saja kata “saya belum tahu” itu namanya rendah hati…dan kita sebagai manusia harus begitu….ok??
      2. Masalah suicide bombing tersebut…..saya tetap beranggapan itu salah…saya fokuskan yg disini yg di Indonesia terutama…..cara seperti ini lebih terfokus memberi damapak shock terapy bg pihak yang dianggapnya musuh…bukan untuk membunuh musuhnya…..krn apa…coba anda lihat…siapa korban2nya….bukan musuh2nya tp orang2 yg tidak bersalah lebih banyak menjadi korban…klo mau bom bunuh driri tuhhh berangkat ke markas perang di Palestina……bom bunuh diri sana di pos2 militer yg terang2an membunuh umat Islam…jgn di kedutaan besar negara tertentu….di cafe2…direstoran2…..yg korban malah orang tidak bersalah…..tolong kasih tau saya dalil mana yg membolehkan membunuh orang non muslim yg tidak memerangi umat Islam????
      3. Masalah menyebarkan agama Islam??? tolong kasih tau saya juga di surat quran mana atau hadist mana yg mengatakan…kita umat Islam boleh menyebarkan kekuatan fisik untuk menyebarkan agama Islam???
      4. Dalam sejarah penyebaran agama Islam didunia dari dahulu……tolong kasih tau saya kapan itu Islam pernah berperang krn dasar untuk menyebarkan agama??? saya belum pernah dengar itu……yg saya tau Islam berperang krn duluan di perangi….dan bukan berperang untuk menyebarkan agama yg artinya jika musuhnya tidak mau memeluk Islam itu harus dibunuh……dan yg saya tau…dr jaman Rasulullah pun setiap selesai perang dan Islam memenanginya…musuhnya yg tetap berkeyakinan memeluk agama lamanya dibiarkan hidup….diberikan kebebasan utk itu..tp apa bukan krn ancaman mereka pr musuh yg kalah perang itu berbalik memeluk Islam..tp krn kebebasan yg diberikan mereka malah berpikir bahwa agama Islam agama yg benar…..
      5. Masalah scene Khan menyanyi di gereja….saya anggap selesai…..saya anggap anda masih terlalu terlalu jauh memahami cerita fim itu….jika anda anggap salah silahkan….saya anggap scene itu tidak masalah!! saya bilang disni scene itu ya…bukan hal umat Islam boleh menyanyi di gereja….

      WasSalam
      Edwin

  7. Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuhu.
    Ya mas, sama-sama. bahkan aku yang seharusnya banyak minta maaf, karena pasti banyak hal yang kurang tepat datang dari apa yang aku pahami. Diskusi jadi semakin panjang, dan aku semakin banyak belajar, agar sedikit beranjak dari kebodohan aku, he..he…. Mohon maaf, saya memberikan komentar lagi terhadap beberapa pandangan mas. Sekali lagi saya mohon maaf.
    1. Mohon maaf, kalau saya ngotot scene itu bermasalah. Ok, hanya dalam tataran film. Tapi sekali lagi saya katakan, bahwa film itu bisa jadi tuntunan, pembenaran terhadap apa yang di dalam film. Ini yang berbahaya, dan sedapat mungkin saya cegah untuk terjadi. Dan saya setuju, kalau diskusi tentang ini selesai.
    2 dan 3. (No 3 dan 4 komentarnya saya satukan). Ok, sedikit yang saya pahami tentang jihad. Jihad berlaku dalam 3 kondisi. Yaitu, Pertama, pada saat kita diserang oleh musuh (Al Baqarah: 190). Ini Jihad yang bisa berlaku pada saat ini juga, ketika negeri-negeri muslim di serang, diinvasi oleh musuh. Saudara-saudara kita di Palestina, Irak, Kashmir dan negeri-negeri lain sedang berjihad untuk mempertahan diri dan wilayah. Kedua, pada saat saudara-saudara muslim yang lain diserang. Kita yang berada di wilayah damai dapat (bahkan wajib) untuk membantu, terlebih jika mereka memang meminta bantuan dari kita (Al Anfaal: 72). Sehingga, bisa saja kita berangkat jihad untuk membantu saudara-saudara kita. Hanya saja, di Indonesia ribet untuk urusan yang satu ini. Ketiga, ketika dakwah dihalangi oleh kekuatan fisik. Disini wajib juga untuk mengangkat senjata untuk menghilangkan halangan fisik tadi. Dalam terminologi jihad, ini disebut jihad hujumi. Dalilnya adalah QS Al Baqarah: 192. Betul, bahwa prosesnya bukan jihad yang dikedepankan, melainkan dakwah. Akan tetapi, jika dakwah tadi dihalangi, dipersulit dan diperangi, maka dakwah ini akan di support dengan jihad.
    “Jihad untuk menyebarkan agama artinya jika musuh tidak mau masuk islam itu harus dibunuh”. Waduh, maaf mas, pernyataan saya sebelah mana yang menyatakan hal itu. Jangan menambah-nambah dong. Saya menuliskan “Pada saat tertentu kita harus menggunakan kekuatan fisik untuk menyebarkan agama ini”. Kok tiba-tiba ada bunuh membunuh musuh yang tidak mau masuk Islam? Dalam penyebaran Islam, yang dilakukan setelah peperangan, maka musuh akan diberi 3 pilihan. (1) Memeluk Islam, (2) Tunduk kepada Islam. Dia menjadi dzimmy. Memiliki hak yang sama sebagai warga negara, bahkan Rasulullah sangat menghormati posisi orang-orang ini. Mereka dipersilahkan untuk beribadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing, (3) Ya Diperangi. Ini pilihan terakhir lho mas. Jangan malah di kedepankan. Jadi menurut saya, pernyataan anda terlalu jauh.
    4. Untuk masalah (yang menurut anda) bom bunuh diri ini, sepertinya saya sudah pernah berkomentar. Saya mengatakan bahwa saya tidak setuju, dan menurut saya itu haram dilakukan. Kalau komentar terakhir kan tentang keikhlasan. Saya beranggapan bahwa satu sisi kita bisa melihat bahwa pelaku adalah orang yang ikhlas. Namun, saya tetap tidak setuju dengan apa yang mereka lakukan. Dalilnya adalah Al Isra’: 33. Saya rasa cukup jelas.
    5. Kalau mas kurang nyaman dengan kata “bodoh” yang sering saya gunakan, saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Aku sering banget membodohkan orang lain yang pengetahuan islamnya kurang, lalu saya berfikir jangan-jangan yang bodoh adalah saya. Sehingga saya “merasa lebih nyaman” dengan kata ini, balasan karena saya terlalu sering membodohkan orang lain. Lagian, lebih baik rendah diri, daripada tinggi hati, he..he…
    Wallahu a’lam
    Harun K

    • AsSlkm wr wb saudaraku Islamku…….
      1. Deal kan…kita stop saja!!tergantung pemahaman masing2 saja…
      2+3.(A) Al Baqarah 190:” Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”….ini bukan jawaban yg saya mau dr anda….
      >>Pertanyaan saya di Al quran di surah mana atau Al hadist mana yg menceritakan atau mengatakan umat Islam menyebarkan agama Islam lewat kekerasan?? jika anda berusaha menjelaskan Al Baqarah 190 sebagai dalilnya saya belum bisa terima, coba anda pahami lg maksud surah di atas….itu bukan menyebarkan agama tp Islam berperang jika diusik dst…..
      >>Disini juga anda kembali menyatakan ada unsur pemaksaan tapi mana dalilnya..ini saya kutip kalimat anda diatas “…..Dalam penyebaran Islam, yang dilakukan setelah peperangan, maka musuh akan diberi 3 pilihan. (1) Memeluk Islam, (2) Tunduk kepada Islam, ….(3)YA DIPERANGI…” TOLONG sekali lagi saya minta anda jelaskan dalilnya terhadap pernyataan no.3 diatas(HURUF BESAR)
      2+3.(B). Disini saya tolong dibantu, tunjukkan dan jelaskan….ya terserah anda berbasis apa…Al quran, Al hadist atau apapun yg mampu utk anda bisa jelaskan…karena pertanyaan ini belum anda jawab…
      >> Dalam sejarah penyebaran agama Islam kapan Islam memang pernah dari awal niat berperang untuk menyebarkan agama Islam???..anda paham maksud pertanyaan saya???karena yg saya ketahui dan pahami, Islam berperang karena di usik duluan dan kemudian umat Islam menyatakan ketegasannya dengan melawan dan di akhir perang umat Islam baru menyebarkan agama Islam dengan damai..!!
      ini saya kutip dr kalimat anda terdahulu”…Jadi Islam ya tidak hanya agama damai, pada saat tertentu kita harus MENGGUNAKAN KEKUATAN FISIK UNTUK MENYEBARKAN AGAMA INI KESELURUH DUNIA….”
      jika benar2 seperti yg anda maksud ini, saya tidak habis pikir Islam begitu kejam!!!! tolong anda jelaskan dengan sebenar2nya………..
      4. Anda disini menjelaskan dengan Al quran surah Al Isra 33 tapi malah anda masih berani mengatakan “mereka” orang yg ikhlas??!!!! ikhlas darimana….ikhlas membunih orang yg tidak bersalah???? Al Isra 33 “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara dzalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.”
      >> saya tetap masih mengakui mereka termasuk golongan pembunuh kejam dan orang2 bodoh yg tidak mau belajar menjadi tahu!!!
      5. Hal kata bodoh..saya cuma menyarankan, saya kutip sedikit nehh juga dr kalimat anda diatas…”Lagian, lebih baik RENDAH DIRI, daripada TINGGI HATI, he..he…”…..Sdr Harun yg terhormat…..RENDAH DIRI & RENDAH HATI sangat beda pemahaman dan itu berpengaruh terhadap jiwa anda juga…jika anda tidak percaya silahkan tanyakan kepada orang yg lebih paham!!
      saya coba jelaskan ya…ini diluar topik kita anggap saja iklan selingan :)…
      >>anda yakin anda bodoh, jelek, dsb itu RENDAH DIRI dan anda akan selalu begitu anda akan menjadi kurang PD, tidak berani bersaing, takut mengatakan sesuatu krn takut salah,,,dsb
      >>tapi anda yakin anda bisa, anda mampu, TAPI anda tidak merasa paling benar dan tetap menerima+mencerna masukan dr orang lain +tidak sombong, riya dst itu namanya RENDAH HATI
      >> kenapa saya disini kita harus rendah hati BUKAN rendah diri, kalo secara kata kata yg mudah diterima kita ialah
      silahkan pilih..ini dibawah pasangan buruk dan baik:
      *RENDAH DIRI=PESIMIS + TINGGI HATI=SOMBONG
      *RENDAH HATI=TIDAK SOMBONG + TINGGI DIRI=OPTIMIS (saya pilih ini, anda??)

      WasSalam
      Edwin

      • belum ada balasan dari anda ini Sdr.Harun….sudah beberapa hari lewat ini??? saya tunggu jawaban anda……
        WasSalam…


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar